BRMP Sulteng Dampingi Gerakan Tanam Padi Gogo Varietas Situ Bagendit di Tolitoli Utara
Tolitoli Utara, 3 Desember 2025. Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Sulawesi Tengah terus memperkuat upaya peningkatan produksi pangan di wilayah non-irigasi melalui pendampingan Gerakan Tanam Padi Gogo di Desa Lakuan, Kecamatan Tolitoli Utara. Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi pemanfaatan lahan kering secara optimal sekaligus mendorong adopsi teknologi budidaya yang sesuai dengan kondisi agroekosistem setempat.
Dalam pendampingan tersebut, tim BRMP Sulteng memberikan arahan teknis mulai dari persiapan lahan, cara tanam yang dianjurkan, hingga pemilihan varietas unggul. Petani diperkenalkan pada varietas Situ Bagendit, varietas padi gogo yang dilepas tahun 2003 dan telah terbukti adaptif di lahan kering maupun tadah hujan. Varietas ini memiliki umur panen 110–120 hari dengan postur tanaman tegak dan tinggi 99–105 cm, sehingga lebih tahan rebah di wilayah perbukitan.
Situ Bagendit dikenal memiliki karakter gabah berwarna kuning bersih dengan bentuk ramping panjang, serta menghasilkan nasi pulen dengan kadar amilosa sekitar 22%. Dengan potensi hasil 3–5 ton per hektar GKG, varietas ini menjadi pilihan ekonomis bagi petani yang menghadapi keterbatasan ketersediaan air. Selain itu, Situ Bagendit termasuk agak tahan terhadap penyakit blas serta hawar daun bakteri patotipe III dan IV, sehingga membantu menekan risiko gangguan produksi di musim tanam.
Melalui Gerakan Tanam ini, BRMP Sulteng berharap petani Desa Lakuan semakin terdorong memanfaatkan lahan kering secara optimal melalui varietas yang tepat dan teknologi budidaya yang sesuai. Pendekatan seperti ini dinilai penting untuk memperkuat ketahanan pangan daerah, meningkatkan produktivitas di wilayah non-irigasi, serta memberikan nilai tambah bagi keberlanjutan usaha tani masyarakat.
Penulis : Afdal Bakri Tambuwun
Editor : Hamka Biolan